Menu Click to open Menus
Home » ARTIKEL » Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

(626 Views) January 1, 2024 2:55 am | Published by | No comment

Pengantar era baru pembelajaran di Indonesia telah dicanangkan melalui implementasi Kurikulum Merdeka. Berfokus pada pengalaman belajar yang berkualitas, Kurikulum ini mengharuskan pelaksanaannya yaitu guru tidak hanya informatif namun juga interaktif dan kontekstual, mencerminkan kebutuhan serta dinamika peserta didik yang kian berkembang.

Interaktif

Pendidik sebagai navigator dalam Kurikulum Merdeka berperan penting dalam mewujudkan proses belajar yang interaktif. Interaksi dalam belajar bukan sekadar dialog antara pendidik dan peserta didik, melainkan juga inklusi diskusi grup, kerja kolaboratif, dan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Contoh sederhananya adalah penerapan metode “flipped classroom” dimana peserta didik mengakses materi pelajaran di rumah melalui video atau bahan bacaan, sehingga waktu kelas lebih banyak dihabiskan untuk diskusi dan aplikasi praktis dari materi tersebut.

Inspiratif

Selain menjadi interaktif, pembelajaran juga harus inspiratif, artinya mampu menumbuhkan keingintahuan dan semangat belajar yang mendorong para peserta didik untuk mengeksplorasi lebih jauh. Sebagai ilustrasi, seorang pendidik bisa memperkenalkan konsep matematika melalui proyek nyata seperti kalkulasi anggaran kecil untuk event sekolah, sehingga peserta didik mempelajari konsep tersebut dengan cara yang relevan dan menginspirasi.

Menyenangkan dan Menantang

Kurikulum Merdeka juga mengedepankan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menantang. Misalnya, pendidik dapat menggunakan game edukasi untuk mengajar konsep sejarah atau menyelenggarakan lomba debat untuk melatih keterampilan berargumentasi, menjadikan proses belajar lebih dinamis dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.

Prakarsa dan Kreatif

Yang tak kalah penting adalah pemberian kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan prakarsa dan kreativitas. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi tugas proyek yang membutuhkan inovasi atau penelitian mandiri pada topik tertentu, layaknya kompetisi sains di mana siswa ditantang untuk menciptakan solusi inovatif atas masalah nyata.

Asesmen formatif

Terakhir, asesmen pembelajaran menjadi bagian krusial dalam Kurikulum Merdeka. Asesmen formatif, yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, membantu pendidik melacak dan mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik. Contohnya, melalui kuis singkat di akhir setiap topik, jurnal harian reflektif, atau portofolio yang mendokumentasikan pekerjaan peserta didik untuk menunjukkan perkembangan pembelajaran mereka.

Penerapan Kurikulum Merdeka bukan tanpa tantangan, namun dengan pelaksanaan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan asesmen yang berkesinambungan, pembelajaran dapat menjadi sebuah perjalanan yang memperkaya bagi pendidik dan peserta didik. Transformasi ini mengundang kita semua untuk menatap masa depan pendidikan Indonesia dengan optimisme, memberikan setiap individu kesempatan untuk berkembang menjadi pembelajar yang mandiri dan kreatif.

Semoga Bermanfaat
Salam Inovasi Salam Implementasi

Daftar Pustaka

Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan. (2022). Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Kemdikbudrisrek, Jakarta 119 hal.

This post was written by wisnurat
About

COE of Okeguru.Com. Teacher, Speaker, Writer, Blogger, Education Content Creator and Enterpreneur.

Tags:
Categorised in:

No comment for Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *