Ragam Cooperative Learning untuk Sukses Pembelajaran
(878 Views) December 3, 2023 6:05 am | Published by wisnurat | No commentDaftar Isi
Dalam dunia pendidikan, pendekatan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) telah mendapatkan perhatian yang semakin besar karena efektivitasnya dalam meningkatkan prestasi belajar, keterampilan sosial, dan sikap positif siswa.
Berbeda dengan pembelajaran tradisional yang berfokus pada kerja mandiri, pembelajaran kooperatif menekankan kerja sama antara siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Melalui kerja sama dalam kelompok kecil, siswa saling membantu dan belajar dari satu sama lain, sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan interaktif. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, serta mengembangkan keterampilan komunikasi, kerja sama, dan berpikir kritis mereka.
Sejak tahun 1990-an, berbagai macam model pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dan diterapkan di kelas. Berikut ini adalah beberapa contoh model pembelajaran kooperatif yang populer dan efektif:
Jigsaw
Model Jigsaw dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1985. Dalam model ini, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Setiap siswa dalam kelompok diberi tugas untuk mempelajari bagian tertentu dari materi pelajaran secara mendalam. Setelah setiap siswa memahami bagiannya masing-masing, mereka akan bertemu dengan siswa dari kelompok lain yang mempelajari bagian yang berbeda untuk saling mengajarkan apa yang mereka pelajari.
Model Think-Pair-Share dikembangkan oleh Frank Lyman pada tahun 1981. Model ini sederhana dan mudah diterapkan, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai situasi pembelajaran. Dalam model ini, siswa terlebih dahulu berpikir secara mandiri tentang suatu pertanyaan atau masalah (think). Kemudian, siswa berpasangan untuk saling mendiskusikan pemikiran mereka (pair). Setelah itu, siswa berbagi pemikiran mereka dengan seluruh kelas (share).
Student Team Achievement Division (STAD)
Model STAD juga dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1981. Model ini menekankan pentingnya akuntabilitas individu dan kelompok. Dalam model ini, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Setiap siswa dalam kelompok diberi tes individu untuk mengukur penguasaan mereka terhadap materi pelajaran. Skor individu kemudian dirata-ratakan untuk menghasilkan skor kelompok. Kelompok dengan skor tertinggi akan diberikan penghargaan.
Teams Games Tournament (TGT)
Model TGT dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1985. Model ini menggabungkan unsur pembelajaran kooperatif dan permainan. Dalam model ini, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Setiap siswa dalam kelompok mempelajari bagian tertentu dari materi pelajaran. Setelah itu, siswa dari kelompok yang berbeda akan bertanding dalam permainan yang mengukur penguasaan mereka terhadap materi pelajaran.
Numbered Heads Together (NHT)
Model NHT dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1989. Model ini sederhana dan efektif untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam diskusi kelas. Dalam model ini, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Setiap siswa dalam kelompok diberi nomor. Guru kemudian akan mengajukan pertanyaan kepada kelompok dan memberikan nomor tertentu. Siswa dengan nomor yang disebutkan harus menjawab pertanyaan tersebut. Jika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan, siswa lain dalam kelompok dapat membantu.
Semoga bermanfaat
Salam Inovasi Salam Implementasi
Daftar Pustaka
Slavin, R. E. (1985). Cooperative learning: Theory, research, and practice. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Slavin, R. E. (1989). Student team achievement divisions (STAD). Journal of Research in Education, 23(2), 28-35.
Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (1999). Learning together: Group theory and cooperative learning. Boston: Allyn & Bacon.
Kagan, S. (1994). Structures for cooperative learning: Teaching, learning, and teambuilding. San Clemente, CA: Kagan Cooperative Learning.
Lucas, H. (2001). Collaborative learning: A guide to success in higher education. London: Routledge.
Prince, M. (2004). Does active learning work? A review of the research. Journal of engineering education, 93(3), 223-231.
Freeman, S., Eddy, S., McDonough, M., Smith, M. C., Okoroafor, N., Jordt, H., & Wenderoth, M. P. (2014). Active learning increases student engagement in science. Proceedings of the National Academy of Sciences, 111(23), 8410-8415.
Sanjaya, W. (2006). Model-model pembelajaran inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Majid, A. (2002). Pembelajaran kooperatif: Konsep, strategi, dan teknik. Bandung: PT
Baca juga
About wisnurat
COE of Okeguru.Com. Teacher, Speaker, Writer, Blogger, Education Content Creator and Enterpreneur.
No comment for Ragam Cooperative Learning untuk Sukses Pembelajaran