Dimensi Afektif
Home » ARTIKEL » Dimensi Kompetensi Afektif

Dimensi Kompetensi Afektif

wisnurat 07 Feb 2025 499

Halo, temen-temen Okeguru! Kita pasti sepakat bahwa pendidikan tidak hanya tentang nilai akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter dan sikap siswa. Nah, kali ini, mari kita bahas Dimensi Kompetensi Afektif, aspek penting yang sering kurang mendapat perhatian, padahal sangat menentukan keberhasilan pembelajaran holistik.

Apa Itu Kompetensi Afektif?

Kompetensi afektif merujuk pada kemampuan siswa dalam mengelola emosi, sikap, nilai, dan motivasi dalam proses belajar.

Menurut Krathwohl dkk. (1964), domain afektif adalah ranah yang berkaitan dengan “perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu nilai”.

Artinya, ini mencakup bagaimana siswa merespons pelajaran, menghargai proses belajar, hingga membentuk identitas diri yang positif.

Komponen Utama Kompetensi Afektif

Berdasarkan taksonomi Krathwohl, dimensi afektif terbagi menjadi lima tingkatan:

  1. Receiving (Penerimaan), yaitu Kkemauan siswa untuk memperhatikan stimulus (misalnya: mendengarkan guru).
  2. Responding (Menanggapi), yaitu keterlibatan aktif siswa (misalnya: bertanya atau berdiskusi).
  3. Valuing (Penilaian), yaitu siswa mulai menginternalisasi nilai (misalnya: menghargai kerja kelompok).
  4. Organization (Pengorganisasian), yaitu membangun sistem nilai pribadi (misalnya: memprioritaskan kejujuran).
  5. Characterization (Karakterisasi). Nilai ini menjadi bagian dari identitas (misalnya: konsisten berperilaku empati).

Seperti dijelaskan Anderson & Krathwohl (2001), domain afektif dan kognitif saling terkait—sikap positif meningkatkan motivasi belajar.

Mengapa Ini Penting untuk Siswa?

Sousa (2022) dalam bukunya How the Brain Learns menegaskan bahwa emosi memengaruhi memori jangka panjang.

Siswa yang merasa dihargai dan termotivasi akan lebih mudah menyerap pengetahuan. Contoh konkret: siswa yang percaya diri dalam matematika cenderung lebih gigih menghadapi soal sulit.

Strategi Mengembangkan Kompetensi Afektif di Kelas

  1. Model Peran (Role Model).Tunjukkan sikap positif, seperti menghargai pendapat siswa. Menurut Woolfolk (2019), guru adalah socializer utama nilai di kelas.
  2. Pembelajaran Kooperatif. Aktivitas kelompok mendorong empati dan tanggung jawab. Isjoni (2012) menyatakan bahwa metode ini memperkuat keterampilan sosial.
  3. Refleksi Diri. Berikan siswa waktu menulis jurnal refleksi tentang pembelajaran mereka.
  4. Apresiasi Proses. Fokus pada usaha, bukan hanya hasil. Kata Mulyasa (2013), ini membangun growth mindset.

Tantangan dan Solusi

Mengukur kompetensi afektif memang sulit karena bersifat subjektif. Namun, guru bisa menggunakan rubrik observasi sikap, portofolio refleksi, atau penilaian diri siswa. Kuncinya adalah konsistensi dan komunikasi terbuka dengan siswa.

Membangun kompetensi afektif bukanlah proyek instan, tetapi investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter. Mari integrasikan aspek ini dalam desain rencana pembelajaran kita!

Semoga Bermanfaat. Salam Inovasi Salam Implementasi

Referensi

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman.
Isjoni. (2012). Pembelajaran kooperatif: Meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Pustaka Pelajar.
Krathwohl, D. R., Bloom, B. S., & Masia, B. B. (1964). Taxonomy of educational objectives: The classification of educational goals. Handbook II: Affective domain. David McKay Company.
Mulyasa, E. (2013). Pengembangan kurikulum di era otonomi daerah. PT Remaja Rosdakarya.
Sousa, D. A. (2022). How the brain learns (6th ed.). Corwin Press.
Woolfolk, A. (2019). Educational psychology: Active learning edition (14th ed.). Pearson

Founder of Okeguru.Com. Teacher, Speaker, Writer, Blogger, Education Content Creator and Enterpreneur.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pembelajaran Mendalam

wisnurat

23 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Pembelajaran Mendalam?2 Unsur-Unsur Pembelajaran Mendalam3 Kenapa Ini Penting untuk Kita?4 Contoh Penerapan di Kelas5 Kesimpulan6 Daftar Pustaka Halo, rekan-rekan okeguru! Apa kabar? Kali ini, saya ingin berbagi tentang paparan menarik dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (PUSKURJAR) yang dirilis Januari 2025. Judul besarnya adalah “Pembelajaran Mendalam: Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua”. …

Dimensi Kompetensi Psikomotor

wisnurat

09 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi Psikomotor?2 Mengapa Kompetensi Psikomotor Penting?3 Bagaimana Mengembangkan Kompetensi Psikomotor?4 Contoh Penerapan dalam Pembelajaran5 Referensi Halo, temen-temen okeguru! Kali ini, mari kita diskusikan salah satu elemen krusial dalam proses pembelajaran, yaitu Dimensi Kompetensi Psikomotor. Kompetensi ini sering menjadi perhatian dalam proses pembelajaran karena berkaitan dengan kemampuan fisik atau keterampilan yang melibatkan …

Dimensi Kompetensi Kognitif

wisnurat

06 Feb 2025

Daftar Isi1 Komponen Dimensi Kognitif2 Mengapa Penting bagi Guru?3 Contoh Penerapan di Kelas4 Referensi Memahami Dimensi Kompetensi Kognitif bagi seorang guru jadi pondasi dalam merancang pembelajaran yang bermakna. Kompetensi kognitif merujuk pada kemampuan berpikir siswa, mulai dari mengingat informasi hingga menciptakan ide baru. Konsep ini didasarkan pada Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson & Krathwohl …

Dimensi Kompetensi

wisnurat

02 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi dalam Pembelajaran?2 A. Kompetensi Kognitif.3 C. Kompetensi Psikomotorik4 D. Kompetensi Sosial5 E. Kompetensi Metakognitif6 Referensi Halo, temen-temen okeguru! Kita pasti sering mendengar istilah “kompetensi” dalam kurikulum atau proses pembelajaran. Tapi, apa sebenarnya makna kompetensi itu? Dan bagaimana kita bisa memastikan bahwa siswa kita benar-benar menguasainya? Yuk, kita ingat kembali konsep …

Taksonomi Bloom

wisnurat

01 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa itu Taksonomi Bloom?2 Siapa yang Mengembangkan dan Menggunakan Taksonomi Bloom?3 Kapan Taksonomi Bloom Digunakan?4 Di Mana Taksonomi Bloom Diterapkan?5 Mengapa Taksonomi Bloom Penting dalam Pendidikan?6 Bagaimana Menerapkan Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran?7 Referensi : Dunia pendidikan terus berkembang, satu konsep tetap akan jadi pilar dalam pembelajaran, yaitu Taksonomi Bloom. Apa yang membuatnya begitu …

Agenda Implementasi Deep Learning

wisnurat

29 Jan 2025

Daftar Isi1 Ilustrasi Implementasi Pendekatan Deep Learning2 Agenda 1 Semester Implementasi Deep Learning3 Referensi Halo sobat okeguru. Apakah mungkin pendekatan pembelajaran Deep Learning di langsung diimplementasikan di awal kegiatan ? Hari ini saya ingin berbagi. Sharing tentang agenda pembelajaran. Namun, agenda ini disusun dengan pendekatan pembelajaran deep learning. Muncul beberapa pertanyaan. Apakah pendekatan Deep Learning …

x
x