Home » ARTIKEL » Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom

wisnurat 01 Feb 2025 750

Dunia pendidikan terus berkembang, satu konsep tetap akan jadi pilar dalam pembelajaran, yaitu Taksonomi Bloom. Apa yang membuatnya begitu penting? Mari kita kupas bersama.

Taksonomi Bloom

Apa itu Taksonomi Bloom?

Taksonomi Bloom adalah sebuah klasifikasi tujuan pendidikan yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom dan rekan-rekannya pada tahun 1956. Tujuan dari taksonomi ini adalah untuk membantu pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang lebih terstruktur dan sistematis. Taksonomi ini terdiri dari enam kategori kognitif yang berurutan, yaitu:

  1. Mengingat (Remembering) – Menghafal informasi dasar.
  2. Memahami (Understanding) – Menjelaskan konsep dengan kata-kata sendiri.
  3. Menerapkan (Applying) – Menggunakan informasi dalam situasi baru.
  4. Menganalisis (Analyzing) – Menguraikan informasi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil.
  5. Mengevaluasi (Evaluating) – Menilai dan memberikan argumentasi.
  6. Menciptakan (Creating) – Mengembangkan sesuatu yang baru dari informasi yang dipelajari.

Pada tahun 2001, Anderson dan Krathwohl merevisi taksonomi ini dengan mengganti kata kerja untuk menggambarkan proses berpikir yang lebih dinamis.

Siapa yang Mengembangkan dan Menggunakan Taksonomi Bloom?

Taksonomi Bloom dikembangkan oleh Benjamin S. Bloom, seorang psikolog pendidikan asal Amerika Serikat, bersama timnya pada tahun 1956. Konsep ini banyak digunakan oleh pendidik, dosen, instruktur pelatihan, dan perancang kurikulum untuk menyusun tujuan pembelajaran, membuat soal evaluasi, serta merancang metode pengajaran yang efektif.

Kapan Taksonomi Bloom Digunakan?

Taksonomi Bloom digunakan dalam berbagai konteks pembelajaran, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, serta dalam pelatihan profesional. Guru menggunakannya saat merancang kurikulum, menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), menyusun pertanyaan ujian, serta mengevaluasi keberhasilan pembelajaran peserta didik.

Di Mana Taksonomi Bloom Diterapkan?

Taksonomi Bloom diterapkan di berbagai lingkungan pendidikan, termasuk:

  • Sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
  • Lembaga pelatihan dan pengembangan profesional.
  • Kursus daring dan pelatihan berbasis e-learning.
  • Seminar dan lokakarya pendidikan.

Mengapa Taksonomi Bloom Penting dalam Pendidikan?

Taksonomi Bloom sangat penting bagi dunia pendidikan. Diantaranya karena:

  1. Membantu guru dalam menyusun tujuan pembelajaran yang jelas.
  2. Mendorong pembelajaran bertahap dari tingkat berpikir rendah ke tinggi.
  3. Membantu dalam pembuatan soal yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
  4. Meningkatkan efektivitas pengajaran dengan metode yang sesuai dengan kebutuhan kognitif siswa.
  5. Mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, yang diperlukan dalam dunia nyata.

Bagaimana Menerapkan Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran?

Berikut beberapa implementasi Taksonomi Bloom dalam pembelajaran yang dapat dilakukan oleh :

  • Merancang tujuan pembelajaran berdasarkan tingkatan kognitif (misalnya, “Siswa dapat menganalisis dampak globalisasi”).
  • Membuat pertanyaan dan tugas sesuai dengan level kognitif yang berbeda (misalnya, “Sebutkan faktor penyebab globalisasi” untuk tingkat mengingat, “Bandingkan dampak globalisasi di negara berkembang dan negara maju” untuk tingkat menganalisis).
  • Menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti diskusi, studi kasus, simulasi, dan proyek berbasis masalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
  • Menyusun asesmen yang sesuai, baik dalam bentuk kuis, ujian esai, maupun proyek kreatif yang mendorong siswa berpikir lebih dalam.

Jadi Taksonomi Bloom adalah alat penting dalam dunia pendidikan yang membantu guru merancang strategi pembelajaran yang lebih terstruktur dan efektif. Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai pemahaman yang lebih mendalam.

Semoga Bermanfaat. Salam Inovasi Salam Implementasi.

Referensi :

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Longman.

Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals. Longman.

Krathwohl, D. R. (2002). “A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview.” Theory into Practice, 41(4), 212-218. https://doi.org/10.1207/s15430421tip4104_2

Founder of Okeguru.Com. Teacher, Speaker, Writer, Blogger, Education Content Creator and Enterpreneur.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pembelajaran Mendalam

wisnurat

23 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Pembelajaran Mendalam?2 Unsur-Unsur Pembelajaran Mendalam3 Kenapa Ini Penting untuk Kita?4 Contoh Penerapan di Kelas5 Kesimpulan6 Daftar Pustaka Halo, rekan-rekan okeguru! Apa kabar? Kali ini, saya ingin berbagi tentang paparan menarik dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (PUSKURJAR) yang dirilis Januari 2025. Judul besarnya adalah “Pembelajaran Mendalam: Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua”. …

Dimensi Kompetensi Psikomotor

wisnurat

09 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi Psikomotor?2 Mengapa Kompetensi Psikomotor Penting?3 Bagaimana Mengembangkan Kompetensi Psikomotor?4 Contoh Penerapan dalam Pembelajaran5 Referensi Halo, temen-temen okeguru! Kali ini, mari kita diskusikan salah satu elemen krusial dalam proses pembelajaran, yaitu Dimensi Kompetensi Psikomotor. Kompetensi ini sering menjadi perhatian dalam proses pembelajaran karena berkaitan dengan kemampuan fisik atau keterampilan yang melibatkan …

Dimensi Kompetensi Afektif

wisnurat

07 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi Afektif?2 Komponen Utama Kompetensi Afektif3 Mengapa Ini Penting untuk Siswa?4 Strategi Mengembangkan Kompetensi Afektif di Kelas5 Tantangan dan Solusi6 Referensi Halo, temen-temen Okeguru! Kita pasti sepakat bahwa pendidikan tidak hanya tentang nilai akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter dan sikap siswa. Nah, kali ini, mari kita bahas Dimensi Kompetensi Afektif, …

Dimensi Kompetensi Kognitif

wisnurat

06 Feb 2025

Daftar Isi1 Komponen Dimensi Kognitif2 Mengapa Penting bagi Guru?3 Contoh Penerapan di Kelas4 Referensi Memahami Dimensi Kompetensi Kognitif bagi seorang guru jadi pondasi dalam merancang pembelajaran yang bermakna. Kompetensi kognitif merujuk pada kemampuan berpikir siswa, mulai dari mengingat informasi hingga menciptakan ide baru. Konsep ini didasarkan pada Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson & Krathwohl …

Dimensi Kompetensi

wisnurat

02 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi dalam Pembelajaran?2 A. Kompetensi Kognitif.3 C. Kompetensi Psikomotorik4 D. Kompetensi Sosial5 E. Kompetensi Metakognitif6 Referensi Halo, temen-temen okeguru! Kita pasti sering mendengar istilah “kompetensi” dalam kurikulum atau proses pembelajaran. Tapi, apa sebenarnya makna kompetensi itu? Dan bagaimana kita bisa memastikan bahwa siswa kita benar-benar menguasainya? Yuk, kita ingat kembali konsep …

Agenda Implementasi Deep Learning

wisnurat

29 Jan 2025

Daftar Isi1 Ilustrasi Implementasi Pendekatan Deep Learning2 Agenda 1 Semester Implementasi Deep Learning3 Referensi Halo sobat okeguru. Apakah mungkin pendekatan pembelajaran Deep Learning di langsung diimplementasikan di awal kegiatan ? Hari ini saya ingin berbagi. Sharing tentang agenda pembelajaran. Namun, agenda ini disusun dengan pendekatan pembelajaran deep learning. Muncul beberapa pertanyaan. Apakah pendekatan Deep Learning …

x
x