- METODE PEMBELAJARAN3 Metode Atasi Brainrot
- METODE PEMBELAJARANGamifikasi Pembelajaran
- MODEL PEMBELAJARANProject Base Learning
- METODE PEMBELAJARANMetode Pomodoro
- MODEL PEMBELAJARANEmpat Level Inquiry Learning
- MODEL PEMBELAJARANInquiry Learning Model
- ARTIKELPembelajaran Mendalam
- ARTIKELDimensi Kompetensi Psikomotor
- ARTIKELDimensi Kompetensi Afektif
- ARTIKELDimensi Kompetensi Kognitif

Daftar Isi
Halo, temen-temen okeguru! Kita pasti sering mendengar istilah “kompetensi” dalam kurikulum atau proses pembelajaran. Tapi, apa sebenarnya makna kompetensi itu? Dan bagaimana kita bisa memastikan bahwa siswa kita benar-benar menguasainya? Yuk, kita ingat kembali konsep kompetensi dalam pembelajaran dan bagaimana kita bisa menerapkannya di kelas.

Apa Itu Kompetensi dalam Pembelajaran?
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menghadapi situasi tertentu. Dalam dunia pendidikan, kompetensi ini tidak hanya sekadar hafalan, tetapi juga bagaimana siswa bisa menerapkan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan nyata.
Ada lima dimensi kompetensi yang perlu kita pahami:
A. Kompetensi Kognitif.
Ini berkaitan dengan kemampuan berpikir, seperti memahami, menganalisis, dan menciptakan sesuatu. Taksonomi Bloom yang direvisi membaginya menjadi enam tingkatan:
- Mengingat. Misalnya, siswa bisa menyebutkan rumus matematika.
- Memahami. Siswa bisa menjelaskan konsep dengan kata-kata sendiri.
- Menerapkan. Siswa bisa menggunakan rumus untuk menyelesaikan masalah.
- Menganalisis. Siswa bisa memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil.
- Mengevaluasi. Siswa bisa menilai keefektifan suatu metode.
- Menciptakan. Siswa bisa merancang proyek inovatif.
B. Kompetensi Afektif
Ini berkaitan dengan sikap dan emosi siswa. Misalnya, bagaimana mereka menghargai perbedaan atau bekerja sama. Tingkatannya meliputi:
- Menerima: Siswa menunjukkan minat pada pelajaran.
- Menanggapi: Siswa aktif bertanya atau berdiskusi.
- Menghargai: Siswa menghargai pentingnya kerja sama.
- Mengorganisasi: Siswa mengembangkan nilai-nilai pribadi.
- Mengkarakterisasi: Siswa bertindak konsisten dengan nilai yang dipegang.
C. Kompetensi Psikomotorik
Ini berkaitan dengan keterampilan fisik, seperti menggunakan alat atau melakukan eksperimen. Tingkatannya meliputi:
- Persepsi: Siswa mengenali alat dan fungsinya.
- Respons Terbimbing: Siswa mengikuti instruksi menggunakan alat.
- Mekanisme: Siswa bisa menggunakan alat dengan lancar.
- Respons Kompleks: Siswa melakukan eksperimen secara mandiri.
- Adaptasi: Siswa menyesuaikan keterampilan dalam situasi baru.
- Origination: Siswa menciptakan alat atau metode baru.
D. Kompetensi Sosial
Ini berkaitan dengan kemampuan siswa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya:
- Kesadaran Sosial: Siswa menunjukkan empati.
- Keterampilan Komunikasi: Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas.
- Kerja Sama: Siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok.
- Manajemen Konflik: Siswa bisa menyelesaikan perselisihan.
E. Kompetensi Metakognitif
Ini berkaitan dengan kesadaran siswa tentang cara mereka belajar. Misalnya:
- Pengetahuan Metakognitif: Siswa tahu bahwa membuat catatan membantu belajar.
- Regulasi Metakognitif: Siswa mengevaluasi dan menyesuaikan metode belajarnya.
Dengan memahami dimensi kompetensi, kita bisa merancang pembelajaran yang lebih holistik. Tidak hanya fokus pada hafalan, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan sikap siswa. Ini akan membantu mereka siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
Mari kita ingat, pembelajaran bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk siswa yang kompeten dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan memahami dan menerapkan dimensi kompetensi ini, kita bisa menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna dan berdampak.
Semoga Bermanfaat. Salam Inovasi Salam Implenentasi
Referensi
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman.
Krathwohl, D. R., Bloom, B. S., & Masia, B. B. (1964). Taxonomy of educational objectives: The classification of educational goals. Handbook II: Affective domain. David McKay Company.
Simpson, E. J. (1972). The classification of educational objectives in the psychomotor domain. Gryphon House.
wisnurat
Founder of Okeguru.Com. Teacher, Speaker, Writer, Blogger, Education Content Creator and Enterpreneur.
wisnurat
23 Feb 2025
Daftar Isi1 Apa Itu Pembelajaran Mendalam?2 Unsur-Unsur Pembelajaran Mendalam3 Kenapa Ini Penting untuk Kita?4 Contoh Penerapan di Kelas5 Kesimpulan6 Daftar Pustaka Halo, rekan-rekan okeguru! Apa kabar? Kali ini, saya ingin berbagi tentang paparan menarik dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (PUSKURJAR) yang dirilis Januari 2025. Judul besarnya adalah “Pembelajaran Mendalam: Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua”. …
wisnurat
09 Feb 2025
Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi Psikomotor?2 Mengapa Kompetensi Psikomotor Penting?3 Bagaimana Mengembangkan Kompetensi Psikomotor?4 Contoh Penerapan dalam Pembelajaran5 Referensi Halo, temen-temen okeguru! Kali ini, mari kita diskusikan salah satu elemen krusial dalam proses pembelajaran, yaitu Dimensi Kompetensi Psikomotor. Kompetensi ini sering menjadi perhatian dalam proses pembelajaran karena berkaitan dengan kemampuan fisik atau keterampilan yang melibatkan …
wisnurat
07 Feb 2025
Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi Afektif?2 Komponen Utama Kompetensi Afektif3 Mengapa Ini Penting untuk Siswa?4 Strategi Mengembangkan Kompetensi Afektif di Kelas5 Tantangan dan Solusi6 Referensi Halo, temen-temen Okeguru! Kita pasti sepakat bahwa pendidikan tidak hanya tentang nilai akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter dan sikap siswa. Nah, kali ini, mari kita bahas Dimensi Kompetensi Afektif, …
wisnurat
06 Feb 2025
Daftar Isi1 Komponen Dimensi Kognitif2 Mengapa Penting bagi Guru?3 Contoh Penerapan di Kelas4 Referensi Memahami Dimensi Kompetensi Kognitif bagi seorang guru jadi pondasi dalam merancang pembelajaran yang bermakna. Kompetensi kognitif merujuk pada kemampuan berpikir siswa, mulai dari mengingat informasi hingga menciptakan ide baru. Konsep ini didasarkan pada Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson & Krathwohl …
wisnurat
01 Feb 2025
Daftar Isi1 Apa itu Taksonomi Bloom?2 Siapa yang Mengembangkan dan Menggunakan Taksonomi Bloom?3 Kapan Taksonomi Bloom Digunakan?4 Di Mana Taksonomi Bloom Diterapkan?5 Mengapa Taksonomi Bloom Penting dalam Pendidikan?6 Bagaimana Menerapkan Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran?7 Referensi : Dunia pendidikan terus berkembang, satu konsep tetap akan jadi pilar dalam pembelajaran, yaitu Taksonomi Bloom. Apa yang membuatnya begitu …
wisnurat
29 Jan 2025
Daftar Isi1 Ilustrasi Implementasi Pendekatan Deep Learning2 Agenda 1 Semester Implementasi Deep Learning3 Referensi Halo sobat okeguru. Apakah mungkin pendekatan pembelajaran Deep Learning di langsung diimplementasikan di awal kegiatan ? Hari ini saya ingin berbagi. Sharing tentang agenda pembelajaran. Namun, agenda ini disusun dengan pendekatan pembelajaran deep learning. Muncul beberapa pertanyaan. Apakah pendekatan Deep Learning …
28 Mar 2018 186.191 views
Daftar Isi1 Lima Langkah Utama2 Tips untuk Implementasi di Kelas3 Contoh Rancangan Pembelajaran Inquiry Learning Langkah-langkah implementasi Inquiry Learning di kelas dapat disesuaikan dengan tingkat kemandirian siswa dan kompleksitas topik yang diajarkan. Namun, secara umum, ada 5 langkah utama yang dapat Anda ikuti untuk menerapkan model ini di kelas. Berikut penjelasannya: Lima Langkah Utama Langkah 1: Orientasi (Mengenalkan Topik …
02 Jul 2022 53.329 views
Daftar Isi1 Pilihan Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran2 Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran3 Download Format Rumusan TP Di dalam Kurikulum Merdeka. Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh …
28 May 2016 34.457 views
Semangat literasi mengundang ketertarikan saya untuk menikmati buku bacaan baru dan akkirnya berlabuh pada “68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013” yang ditulis Aris Shoimin. Proses belajar mengajar dipengaruhi emosi. Apabila siswa merasa terpaksa mengikuti proses pembelajaran, mereka akan kesulitan memahami materi yang disampaikan guru. Maka dari itu, semestinya guru mampu menciptakan suasana kondusif sehingga …
13 Dec 2021 29.533 views
Daftar Isi1 Sintak Model Pembelajaran Demonstrasi2 Langkah langkah Model Pembelajaran Demonstrasi3 Kelebihan Model Pembelajaran Demonstrasi4 Kekurangan Model Pembelajaran Demonstrasi Model pembelajaran demonstrasi adalah model pembelajaran dengan skenario peragaan. Bisa memperagakan kejadian, urutan akifitas, kejadian atau cara penggunaan alat tertentu. Peragaan bisa dilakukan secara langsung atau dengan menggunakan perantara media pembelajaran. Sintak Model Pembelajaran Demonstrasi Lalu, …
05 Apr 2016 28.336 views
Hi.. sahabat oke guru… Kali ini saya ingin berbagi informasi mengenai konfigurasi / setting HP android supaya bisa dijadikan remote control. Ok, kita angsung saja… Syarat utama supaya HP android sahabat bisa dijadikan remote contro adalah harus memiliki fitur Infra Red (IR). Dan saya menggunakan Redmi Note 2 untuk bahan eksperimen. Caranya: 1. Install aplikasi …
Comments are not available at the moment.