Home » ARTIKEL » Dimensi Kompetensi

Dimensi Kompetensi

wisnurat 02 Feb 2025 378

Halo, temen-temen okeguru! Kita pasti sering mendengar istilah “kompetensi” dalam kurikulum atau proses pembelajaran. Tapi, apa sebenarnya makna kompetensi itu? Dan bagaimana kita bisa memastikan bahwa siswa kita benar-benar menguasainya? Yuk, kita ingat kembali konsep kompetensi dalam pembelajaran dan bagaimana kita bisa menerapkannya di kelas.

Apa Itu Kompetensi dalam Pembelajaran?

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menghadapi situasi tertentu. Dalam dunia pendidikan, kompetensi ini tidak hanya sekadar hafalan, tetapi juga bagaimana siswa bisa menerapkan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan nyata.

Ada lima dimensi kompetensi yang perlu kita pahami:

A. Kompetensi Kognitif.

Ini berkaitan dengan kemampuan berpikir, seperti memahami, menganalisis, dan menciptakan sesuatu. Taksonomi Bloom yang direvisi membaginya menjadi enam tingkatan:

  1. Mengingat. Misalnya, siswa bisa menyebutkan rumus matematika.
  2. Memahami. Siswa bisa menjelaskan konsep dengan kata-kata sendiri.
  3. Menerapkan. Siswa bisa menggunakan rumus untuk menyelesaikan masalah.
  4. Menganalisis. Siswa bisa memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil.
  5. Mengevaluasi. Siswa bisa menilai keefektifan suatu metode.
  6. Menciptakan. Siswa bisa merancang proyek inovatif.

B. Kompetensi Afektif

Ini berkaitan dengan sikap dan emosi siswa. Misalnya, bagaimana mereka menghargai perbedaan atau bekerja sama. Tingkatannya meliputi:

  1. Menerima: Siswa menunjukkan minat pada pelajaran.
  2. Menanggapi: Siswa aktif bertanya atau berdiskusi.
  3. Menghargai: Siswa menghargai pentingnya kerja sama.
  4. Mengorganisasi: Siswa mengembangkan nilai-nilai pribadi.
  5. Mengkarakterisasi: Siswa bertindak konsisten dengan nilai yang dipegang.

C. Kompetensi Psikomotorik

Ini berkaitan dengan keterampilan fisik, seperti menggunakan alat atau melakukan eksperimen. Tingkatannya meliputi:

  1. Persepsi: Siswa mengenali alat dan fungsinya.
  2. Respons Terbimbing: Siswa mengikuti instruksi menggunakan alat.
  3. Mekanisme: Siswa bisa menggunakan alat dengan lancar.
  4. Respons Kompleks: Siswa melakukan eksperimen secara mandiri.
  5. Adaptasi: Siswa menyesuaikan keterampilan dalam situasi baru.
  6. Origination: Siswa menciptakan alat atau metode baru.

D. Kompetensi Sosial

Ini berkaitan dengan kemampuan siswa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya:

  1. Kesadaran Sosial: Siswa menunjukkan empati.
  2. Keterampilan Komunikasi: Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas.
  3. Kerja Sama: Siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok.
  4. Manajemen Konflik: Siswa bisa menyelesaikan perselisihan.

E. Kompetensi Metakognitif

Ini berkaitan dengan kesadaran siswa tentang cara mereka belajar. Misalnya:

  1. Pengetahuan Metakognitif: Siswa tahu bahwa membuat catatan membantu belajar.
  2. Regulasi Metakognitif: Siswa mengevaluasi dan menyesuaikan metode belajarnya.

Dengan memahami dimensi kompetensi, kita bisa merancang pembelajaran yang lebih holistik. Tidak hanya fokus pada hafalan, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan sikap siswa. Ini akan membantu mereka siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

Mari kita ingat, pembelajaran bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk siswa yang kompeten dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan memahami dan menerapkan dimensi kompetensi ini, kita bisa menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna dan berdampak.

Semoga Bermanfaat. Salam Inovasi Salam Implenentasi

Referensi

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman.

Krathwohl, D. R., Bloom, B. S., & Masia, B. B. (1964). Taxonomy of educational objectives: The classification of educational goals. Handbook II: Affective domain. David McKay Company.

Simpson, E. J. (1972). The classification of educational objectives in the psychomotor domain. Gryphon House.

Founder of Okeguru.Com. Teacher, Speaker, Writer, Blogger, Education Content Creator and Enterpreneur.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pembelajaran Mendalam

wisnurat

23 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Pembelajaran Mendalam?2 Unsur-Unsur Pembelajaran Mendalam3 Kenapa Ini Penting untuk Kita?4 Contoh Penerapan di Kelas5 Kesimpulan6 Daftar Pustaka Halo, rekan-rekan okeguru! Apa kabar? Kali ini, saya ingin berbagi tentang paparan menarik dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (PUSKURJAR) yang dirilis Januari 2025. Judul besarnya adalah “Pembelajaran Mendalam: Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua”. …

Dimensi Kompetensi Psikomotor

wisnurat

09 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi Psikomotor?2 Mengapa Kompetensi Psikomotor Penting?3 Bagaimana Mengembangkan Kompetensi Psikomotor?4 Contoh Penerapan dalam Pembelajaran5 Referensi Halo, temen-temen okeguru! Kali ini, mari kita diskusikan salah satu elemen krusial dalam proses pembelajaran, yaitu Dimensi Kompetensi Psikomotor. Kompetensi ini sering menjadi perhatian dalam proses pembelajaran karena berkaitan dengan kemampuan fisik atau keterampilan yang melibatkan …

Dimensi Kompetensi Afektif

wisnurat

07 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi Afektif?2 Komponen Utama Kompetensi Afektif3 Mengapa Ini Penting untuk Siswa?4 Strategi Mengembangkan Kompetensi Afektif di Kelas5 Tantangan dan Solusi6 Referensi Halo, temen-temen Okeguru! Kita pasti sepakat bahwa pendidikan tidak hanya tentang nilai akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter dan sikap siswa. Nah, kali ini, mari kita bahas Dimensi Kompetensi Afektif, …

Dimensi Kompetensi Kognitif

wisnurat

06 Feb 2025

Daftar Isi1 Komponen Dimensi Kognitif2 Mengapa Penting bagi Guru?3 Contoh Penerapan di Kelas4 Referensi Memahami Dimensi Kompetensi Kognitif bagi seorang guru jadi pondasi dalam merancang pembelajaran yang bermakna. Kompetensi kognitif merujuk pada kemampuan berpikir siswa, mulai dari mengingat informasi hingga menciptakan ide baru. Konsep ini didasarkan pada Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson & Krathwohl …

Taksonomi Bloom

wisnurat

01 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa itu Taksonomi Bloom?2 Siapa yang Mengembangkan dan Menggunakan Taksonomi Bloom?3 Kapan Taksonomi Bloom Digunakan?4 Di Mana Taksonomi Bloom Diterapkan?5 Mengapa Taksonomi Bloom Penting dalam Pendidikan?6 Bagaimana Menerapkan Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran?7 Referensi : Dunia pendidikan terus berkembang, satu konsep tetap akan jadi pilar dalam pembelajaran, yaitu Taksonomi Bloom. Apa yang membuatnya begitu …

Agenda Implementasi Deep Learning

wisnurat

29 Jan 2025

Daftar Isi1 Ilustrasi Implementasi Pendekatan Deep Learning2 Agenda 1 Semester Implementasi Deep Learning3 Referensi Halo sobat okeguru. Apakah mungkin pendekatan pembelajaran Deep Learning di langsung diimplementasikan di awal kegiatan ? Hari ini saya ingin berbagi. Sharing tentang agenda pembelajaran. Namun, agenda ini disusun dengan pendekatan pembelajaran deep learning. Muncul beberapa pertanyaan. Apakah pendekatan Deep Learning …

x
x