Inquiry Learning Model
Home » MODEL PEMBELAJARAN » Inquiry Learning Model

Inquiry Learning Model

wisnurat 09 Mar 2025 837

Halo, rekan-rekan oke guru! Pernahkah Anda merasa bahwa pembelajaran di kelas akan lebih bermakna jika siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga aktif mengeksplorasi dan menemukan pengetahuan sendiri?

Nah, inilah inti dari Inquiry Learning, sebuah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk menjadi “penjelajah pengetahuan”. Mari kita bahas lebih dalam tentang model ini, mulai dari tokoh yang mengembangkannya, konsep dasarnya, hingga manfaatnya bagi siswa.

Tokoh di Balik Inquiry Learning

Model pembelajaran ini tidak muncul begitu saja. Salah satu tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh dalam pengembangannya adalah John Dewey.

Dewey, seorang filsuf dan pendidik asal Amerika Serikat, percaya bahwa pembelajaran seharusnya bersifat aktif dan berbasis pengalaman. Menurutnya, siswa belajar paling efektif ketika mereka terlibat langsung dalam proses penemuan pengetahuan, bukan hanya mendengarkan ceramah dari guru.

Selain Dewey, tokoh lain seperti Jerome Bruner juga memberikan kontribusi besar. Bruner menekankan pentingnya discovery learning, di mana siswa diajak untuk menemukan konsep-konsep melalui eksplorasi dan investigasi. Kedua tokoh ini menjadi fondasi filosofis dari Inquiry Learning yang kita kenal hari ini.

Apa Itu Inquiry Learning?

Secara sederhana, Inquiry Learning adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam proses belajar. Siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan, mencari jawaban, dan mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri melalui proses investigasi. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa, bukan sebagai sumber informasi utama.

Menurut Banchi & Bell (2008), Inquiry Learning dapat dibagi menjadi empat level:

  1. Confirmation Inquiry. Siswa diberikan pertanyaan dan prosedur untuk menemukan jawaban yang sudah diketahui.
  2. Structured Inquiry. Siswa diberikan pertanyaan dan prosedur, tetapi jawabannya belum diketahui.
  3. Guided Inquiry. Siswa diberikan pertanyaan, tetapi mereka merancang prosedur investigasi sendiri.
  4. Open Inquiry. Siswa merumuskan pertanyaan, merancang prosedur, dan menemukan jawaban secara mandiri.

Konsep Umum Inquiry Learning

Inquiry Learning memiliki beberapa prinsip dasar yang membedakannya dari model pembelajaran tradisional:

  1. Berpusat pada Siswa. Siswa menjadi aktor utama dalam proses belajar.
  2. Berbasis Pertanyaan. Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan atau masalah yang memicu rasa ingin tahu.
  3. Proses Investigasi. Siswa melakukan eksperimen, observasi, atau penelitian untuk menemukan jawaban.
  4. Kolaborasi. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk berdiskusi dan berbagi ide.
  5. Refleksi. Siswa diajak untuk merefleksikan proses dan hasil belajar mereka.

Manfaat Inquiry Learning bagi Siswa

Model pembelajaran ini tidak hanya membuat siswa lebih aktif, tetapi juga memberikan banyak manfaat lain, di antaranya:

  1. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis. Siswa belajar untuk menganalisis informasi, mengevaluasi bukti, dan menarik kesimpulan.
  2. Mengembangkan Kreativitas. Proses investigasi mendorong siswa untuk berpikir out-of-the-box.
  3. Meningkatkan Pemahaman Konseptual. Dengan menemukan pengetahuan sendiri, siswa memahami konsep secara lebih mendalam.
  4. Membangun Kemandirian. Siswa belajar untuk mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas proses belajar mereka.
  5. Meningkatkan Keterampilan Sosial. Kolaborasi dalam kelompok membantu siswa belajar berkomunikasi dan bekerja sama.

Contoh Penerapan Inquiry Learning di Kelas

Misalnya, dalam pelajaran IPA tentang “Siklus Air”, guru bisa memulai dengan pertanyaan seperti, “Bagaimana air bisa sampai ke awan?” Siswa kemudian diajak untuk merancang eksperimen sederhana, seperti mengamati penguapan air dalam wadah tertutup. Melalui proses ini, siswa tidak hanya memahami konsep siklus air, tetapi juga mengembangkan keterampilan investigasi dan analisis.

Refleksi untuk Rekan Guru

Sebagai guru, menerapkan Inquiry Learning memang membutuhkan persiapan ekstra. Kita harus merancang pertanyaan yang tepat, menyediakan sumber daya, dan membimbing siswa tanpa mengambil alih proses belajar mereka. Namun, hasilnya sangat worth it! Siswa menjadi lebih antusias, mandiri, dan mampu berpikir kritis.

Jadi, mari kita coba model ini di kelas kita. Mulailah dengan pertanyaan sederhana, berikan ruang bagi siswa untuk bereksplorasi, dan lihatlah bagaimana mereka tumbuh menjadi pembelajar yang aktif dan kreatif.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk rekan-rekan okeguru. Jika ada pertanyaan atau pengalaman menarik seputar Inquiry Learning, mari berbagi di kolom komentar! Selamat mencoba!
Salam Inovasi Salam Implementasi

Referensi

Banchi, H., & Bell, R. (2008). The many levels of inquiry. Science and Children, 46(2), 26-29.

Dewey, J. (1938). Experience and Education. New York: Kappa Delta Pi.

Bruner, J. S. (1961). The act of discovery. Harvard Educational Review, 31(1), 21-32.

Founder of Okeguru.Com. Teacher, Speaker, Writer, Blogger, Education Content Creator and Enterpreneur.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
3 Metode Atasi Brainrot

wisnurat

16 Mar 2025

Daftar Isi1 Fenomena Brain Rot dan Penggunaan Gadget yang Berlebihan2 Project-Based Learning (PBL) sebagai Solusi3 Gamifikasi dalam Pembelajaran4 Metode Pomodoro untuk Meningkatkan Fokus5 Integrasi Ketiga Metode untuk Mengatasi Brain Rot6 Referensi Tulisan sebelumnya pernah saya posting masalah Brain rot di kalangan siswa. Akibat terpapar penggunaan gadget terlalu sering. Fenomena ini sudah masiv terjadi. Tidak cukup …

Project Base Learning

wisnurat

16 Mar 2025

Daftar Isi1 Tokoh di Balik Project Based Learning (PBL)2 Sejarah Perkembangan Project Base Learning3 Prinsip Dasar Project Base Learning4 Sintaks (Langkah-Langkah) Project Base Learning5 Implementasi PBL di Kelas6 Manfaat PBL7 Tantangan8 Referensi Temen-temen guru! Model pembelajaran Project Base Learning (PBL), jadi salah satu model pembelajaran yang semakin populer. Model ini punya kemampuan untuk melibatkan siswa secara …

Empat Level Inquiry Learning

wisnurat

09 Mar 2025

Daftar Isi1 Adakah perbedaannya ?2 Confirmation Inquiry (Inkuiri Konfirmasi)3 Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur)4 Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing)5 Open Inquiry (Inkuiri Terbuka)6 Perbandingan Singkat7 Kapan Menggunakan Masing-masing Level?8 Referensi Haloo rekan-rekan okeguru! Menurut Banchi & Bell (2008), Inquiry Learning dapat dibagi menjadi empat level: Adakah perbedaannya ? Tentu saja! Keempat level Inquiry Learning yang terdiri dari Confirmation …

Surface Learning

wisnurat

07 Jan 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Surface Learning?2 Karakteristik Surface Learning3 Faktor yang Mempengaruhi Surface Learning4 Mengatasi Surface Learning dalam Pengajaran5 Referensi Pemahaman tentang berbagai pendekatan pembelajaran sangat penting bagi para pendidik. Selain Deep Learning, saat ini sedang jadi topik pembahasan dikalangan guru Indonesia. Pendekatan pembelajaran lain yang perlu diketahui adalah surface learning. Pendekatan ini memiliki karakteristik …

Deep Learning

wisnurat

06 Jan 2025

Daftar Isi1 Pendahuluan2 Apa itu Deep Learning?3 Ciri-Ciri Deep Learning4 Peran Guru dalam Mendukung Deep Learning5 Referensi Pendahuluan Sedang ramai jadi topik pembicaraan di kalangan guru tentang pendekatan pembelajaran deep learning. Pendekatan ini bukanlah konsep baru. Sudah banyak penelitian dan jurnal yang membahas implementasi pendekatan pembelajaran deep learning. Pendekatan pembelajaran ini akan membantu siswa dalam …

Debate Active

wisnurat

05 Dec 2024

Daftar Isi1 Sintak Pembelajaran2 Daftar Pustaka Model pembelajaran Active Debate merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Model ini dapat diimplemetasikan dalam berbagai mata pelajaran, termasuk Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sintak Pembelajaran Berikut adalah urutan sintak model pembelajaran Active Debate : 1. Persiapan a. Pemilihan Topik.Tentukan topik yang relevan dan menarik untuk …

x
x