Level Berpikir Siswa ala Taksonomi SOLO – Panduan Ringkas untuk Temen-Temen Okeguru

Pernah nggak, temen-temen okeguru, merasa sudah mengajar habis-habisan, tapi kok hasil belajar siswa seperti jalan di tempat?

Bisa jadi, bukan materi kita yang kurang keren, tapi level berpikir siswa yang belum naik kelas! Nah, di sinilah Taksonomi SOLO hadir sebagai “peta jalan” yang membantu kita melihat sejauh mana kedalaman berpikir siswa.

SOLO adalah singkatan dari Structure of Observed Learning Outcomes. Konsep ini dikembangkan oleh John Biggs dan Kevin Collis untuk memetakan tingkat kompleksitas berpikir siswa dari yang paling sederhana sampai paling tinggi.

Ibaratnya, seperti tangga belajar yang jelas, kita bisa lihat siswa ada di anak tangga berapa, lalu bantu mereka naik ke level berikutnya.

5 Level Berpikir dalam Taksonomi SOLO

1. Prestructural

   Siswa belum memahami atau belum bisa mengerjakan tugas dengan benar. Mereka “miss the point” alias belum nyambung sama konsepnya.

2. Unistructural

Siswa hanya tahu satu fakta atau ide.
Contoh: “Air mendidih pada suhu 100°C” , titik.

3. Multistructural

Siswa tahu beberapa fakta atau ide, tapi belum bisa menghubungkannya.
Contoh: “Air mendidih pada suhu 100°C. Air menguap jadi uap. Uap bisa memutar turbin.” — tapi belum ada keterkaitan yang jelas.

4. Relational

Siswa menghubungkan beberapa ide menjadi satu pemahaman utuh.
Contoh: “Air yang dipanaskan menjadi uap, uap itu memutar turbin untuk menghasilkan listrik. Jadi, perubahan wujud air bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.”

5. Extended Abstract

Siswa mengaitkan pemahamannya dengan teori lain atau membuat prediksi.
Contoh: “Jika kita bisa mengembangkan teknologi uap yang lebih efisien, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.”

Hubungan SOLO dengan Pembelajaran Pasif dan Aktif

Temen-temen okeguru, SOLO juga bisa jadi “alat deteksi” apakah siswa sedang pasif atau aktif dalam belajar.

Level Unistructural & Multistructural. Seringnya memunculkan pembelajaran pasif. Siswa hanya menerima info, misalnya menyalin catatan atau menghafal fakta.

Pada level Relational & Extended Abstract. Akan mendorong pembelajaran aktif. Siswa terlibat, menghubungkan konsep, membuat prediksi, dan menciptakan ide baru.Artinya, pembelajaran aktif itu butuh “modal” dari pengetahuan permukaan (surface knowledge) yang diperoleh di level bawah, lalu diolah di level atas.

Tips Menaikkan Level Berpikir Siswa

Bagaimana cara menaikkan level berfikir siswa ? Berikut 5 tips yang bisa temen-temen okeguru lakukan :

1. Mulai dari fakta dasar. Pastikan siswa paham istilah dan konsep kunci.
2. Ajak menghubungkan konsep. Gunakan pertanyaan “Bagaimana…?” atau “Mengapa…?” untuk memicu keterkaitan ide.
3. Dorong berpikir meluas. Tantang siswa untuk membuat prediksi atau mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata.
4. Gunakan bahasa yang mereka pahami. Success criteria harus jelas dan gampang dimengerti.
5. Berikan tantangan bertahap. Jangan langsung ke level tinggi tanpa bekal yang cukup.

Dengan Taksonomi SOLO, temen-temen okeguru bisa melihat peta perjalanan belajar siswa secara jelas. Mulai dari hanya tahu satu fakta, sampai bisa menghubungkannya dan menciptakan makna baru. Jadi, pembelajaran kita bukan sekadar “memberi informasi”, tapi benar-benar mengangkat level berpikir siswa.

Semoga bermanfaat.
Salam Inovasi Salam Implementasi.

Daftar Pustaka

Martin, S. (2011). Using SOLO as a framework for teaching: A case study in maximising achievement in science. Essential Resources Educational Publishers Limited.