Dimensi Kompetensi Kognitif
Home » ARTIKEL » Dimensi Kompetensi Kognitif

Dimensi Kompetensi Kognitif

wisnurat 06 Feb 2025 706

Memahami Dimensi Kompetensi Kognitif bagi seorang guru jadi pondasi dalam merancang pembelajaran yang bermakna. Kompetensi kognitif merujuk pada kemampuan berpikir siswa, mulai dari mengingat informasi hingga menciptakan ide baru. Konsep ini didasarkan pada Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson & Krathwohl (2001), yang membaginya menjadi dua kategori: Lower-Order Thinking Skills (LOTS) dan Higher-Order Thinking Skills (HOTS).

Dimensi Kompetensi Kognitif

Komponen Dimensi Kognitif

a. Lower-Order Thinking Skills (LOTS)

LOTS mencakup kemampuan dasar seperti mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan (applying).

Contohnya, siswa menghafal rumus matematika atau menjelaskan konsep fotosintesis. Meski dianggap dasar, LOTS adalah fondasi untuk HOTS.

Menurut Brookhart (2010), “Tanpa penguasaan fakta dan konsep dasar, siswa sulit mencapai analisis atau evaluasi yang baik.”

b. Higher-Order Thinking Skills (HOTS)

HOTS meliputi menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating). Di sini, siswa ditantang untuk berpikir kritis, seperti membandingkan penyebab Revolusi Industri di Eropa dan Asia atau merancang proyek daur ulang sampah.

Hattie (2012) menekankan bahwa “Pembelajaran efektif terjadi ketika guru memberi ruang bagi siswa untuk berpikir secara mendalam.”

Mengapa Penting bagi Guru?

Penguasaan dimensi kognitif jadi sangat penting bagi guru. Diantaranya karena hal berikut :

  1. Meningkatkan Kualitas Rencana Pembelajaran. Integrasi LOTS dan HOTS membantu merancang tujuan pembelajaran yang berjenjang (Hamalik, 2020).
  2. Mendorong Keterampilan Abad 21. HOTS sejalan dengan tuntutan kreativitas dan pemecahan masalah (Daryanto, 2019).
  3. Asesmen yang Berimbang. Kombinasikan tes objektif (untuk LOTS) dengan proyek atau esai (untuk HOTS) (Anderson & Krathwohl, 2001).

Contoh Penerapan di Kelas

Nah, ini beberapa contoh penerapan LOTS (Lower-Order Thinking Skills). Temen-temen bisa melakukan hal sebagai berikut :

1. Ranah Mengingat/Remembering (Pengetahuan Dasar)

Mata pelajaran: IPA (Fotosintesis)

Aktivitas:

  • Siswa diminta menyebutkan rumus kimia fotosintesis menggunakan flashcard bergambar reaksi.
  • Kuis lisan. “Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi fotosintesis!”

Tujuan: Menguatkan memori tentang fakta dasar.

2. Ranah Memahami/Understanding (Pemahaman Konsep)

Mata pelajaran: Matematika (Persamaan Linear)

Aktivitas:

  • Siswa menjelaskan langkah-langkah menyelesaikan persamaan 2x + 5 = 15 dengan kata-kata sendiri.
  • Membuat mind map tentang perbedaan persamaan linear dan kuadrat.

Tujuan: Memastikan siswa tidak hanya menghafal, tetapi paham logika di balik rumus.

3. Ranah Menerapkan/Applying (Aplikasi Praktis)

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia (Struktur Teks Prosedur)

Aktivitas:

  • Siswa membuat resep masakan sederhana menggunakan struktur teks prosedur yang telah dipelajari.
  • Simulasi: “Praktikkan cara mengukur suhu tubuh menggunakan termometer!” (IPA).

Tujuan: Menggunakan pengetahuan dalam konteks nyata.

Adapun untuk Penerapan HOTS (Higher-Order Thinking Skills), temen-temen bisa melakukan hal berikut:

1. Ranah Menganalisis/Analyzing (Memecah Informasi)

Mata pelajaran: Sejarah (Revolusi Prancis)

Aktivitas:

  • Siswa membandingkan penyebab Revolusi Prancis dengan Revolusi Amerika menggunakan diagram Venn.
  • Diskusi kelompok: “Analisis dampak kolonialisme terhadap ekonomi Indonesia masa kini!”

Tujuan: Melatih kemampuan mengidentifikasi pola, hubungan, dan perbedaan.

2. Ranah Mengevaluasi/Evaluating (Penilaian Kritis)

Mata pelajaran: PKn (Kebijakan Publik)

Aktivitas:

  • Debat: “Evaluasi kelebihan dan kekurangan sistem pembelajaran daring vs. luring!”
  • Siswa menilai kevalidan sumber berita tentang isu lingkungan menggunakan kriteria CRAAP (Currency, Relevance, Authority, Accuracy, Purpose).

Tujuan: Membangun kemampuan menilai bukti, argumen, dan keputusan.

3. Ranah Mencipta/Creating (Inovasi dan Produksi)

Mata pelajaran: Seni Budaya/Sains

Aktivitas:

  • Proyek STEM: Rancang alat penyaring air sederhana dari botol plastik bekas dan bahan alam.
  • Seni: Buat komik digital tentang cerita rakyat dengan pesan moral kekinian.

Tujuan: Mengasah kreativitas dan kemampuan sintesis ide.

Jadi, dimensi kognitif bukan sekadar teori saja. Ini jadi strategi untuk membentuk siswa yang kritis dan kreatif. Seperti diingatkan Brookhart (2010) :

“Tugas guru adalah mendorong siswa berpikir, bukan hanya menyampaikan konten.”

Yuk, mulai desain pembelajaran dengan porsi HOTS yang lebih besar!

Semoga Bermanfaat. Salam Inovasi Salam Implementasi.

Referensi

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman.

Brookhart, S. M. (2010). How to assess higher-order thinking skills in your classroom. ASCD.

Daryanto. (2019). Penyusunan RPP kurikulum 2013 revisi. Gava Media.

Hamalik, O. (2020). Proses belajar mengajar. Bumi Aksara.

Hattie, J. (2012). Visible learning for teachers: Maximizing impact on learning. Routledge.

Founder of Okeguru.Com. Teacher, Speaker, Writer, Blogger, Education Content Creator and Enterpreneur.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pembelajaran Mendalam

wisnurat

23 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Pembelajaran Mendalam?2 Unsur-Unsur Pembelajaran Mendalam3 Kenapa Ini Penting untuk Kita?4 Contoh Penerapan di Kelas5 Kesimpulan6 Daftar Pustaka Halo, rekan-rekan okeguru! Apa kabar? Kali ini, saya ingin berbagi tentang paparan menarik dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (PUSKURJAR) yang dirilis Januari 2025. Judul besarnya adalah “Pembelajaran Mendalam: Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua”. …

Dimensi Kompetensi Psikomotor

wisnurat

09 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi Psikomotor?2 Mengapa Kompetensi Psikomotor Penting?3 Bagaimana Mengembangkan Kompetensi Psikomotor?4 Contoh Penerapan dalam Pembelajaran5 Referensi Halo, temen-temen okeguru! Kali ini, mari kita diskusikan salah satu elemen krusial dalam proses pembelajaran, yaitu Dimensi Kompetensi Psikomotor. Kompetensi ini sering menjadi perhatian dalam proses pembelajaran karena berkaitan dengan kemampuan fisik atau keterampilan yang melibatkan …

Dimensi Kompetensi Afektif

wisnurat

07 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi Afektif?2 Komponen Utama Kompetensi Afektif3 Mengapa Ini Penting untuk Siswa?4 Strategi Mengembangkan Kompetensi Afektif di Kelas5 Tantangan dan Solusi6 Referensi Halo, temen-temen Okeguru! Kita pasti sepakat bahwa pendidikan tidak hanya tentang nilai akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter dan sikap siswa. Nah, kali ini, mari kita bahas Dimensi Kompetensi Afektif, …

Dimensi Kompetensi

wisnurat

02 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa Itu Kompetensi dalam Pembelajaran?2 A. Kompetensi Kognitif.3 C. Kompetensi Psikomotorik4 D. Kompetensi Sosial5 E. Kompetensi Metakognitif6 Referensi Halo, temen-temen okeguru! Kita pasti sering mendengar istilah “kompetensi” dalam kurikulum atau proses pembelajaran. Tapi, apa sebenarnya makna kompetensi itu? Dan bagaimana kita bisa memastikan bahwa siswa kita benar-benar menguasainya? Yuk, kita ingat kembali konsep …

Taksonomi Bloom

wisnurat

01 Feb 2025

Daftar Isi1 Apa itu Taksonomi Bloom?2 Siapa yang Mengembangkan dan Menggunakan Taksonomi Bloom?3 Kapan Taksonomi Bloom Digunakan?4 Di Mana Taksonomi Bloom Diterapkan?5 Mengapa Taksonomi Bloom Penting dalam Pendidikan?6 Bagaimana Menerapkan Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran?7 Referensi : Dunia pendidikan terus berkembang, satu konsep tetap akan jadi pilar dalam pembelajaran, yaitu Taksonomi Bloom. Apa yang membuatnya begitu …

Agenda Implementasi Deep Learning

wisnurat

29 Jan 2025

Daftar Isi1 Ilustrasi Implementasi Pendekatan Deep Learning2 Agenda 1 Semester Implementasi Deep Learning3 Referensi Halo sobat okeguru. Apakah mungkin pendekatan pembelajaran Deep Learning di langsung diimplementasikan di awal kegiatan ? Hari ini saya ingin berbagi. Sharing tentang agenda pembelajaran. Namun, agenda ini disusun dengan pendekatan pembelajaran deep learning. Muncul beberapa pertanyaan. Apakah pendekatan Deep Learning …

x
x